Minggu, 30 Desember 2007
Rehat...
Selasa, 25 Desember 2007
JOURNAL Media Design Residency 3
(Curup) 24-26 Desember 2007
Wah ketemu lagi...terlambat lagi posting!
Tapi lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali..he3 (terkesan bela diri yha..)
Yap, tapi itu mungkin juga gambaran dari pergerakan tim MDR Bengkulu dalam agenda knowledge sharing. Mestinya agenda ini dilaksanakan dari awal kedatangan kami, tapi ternyata hari ke 21 baru dapat kami laksanakan. Faktor komunikasi antara komunitas menjadi salah satu penyebab molornya agenda ini. Tapi ya ga papalah..positifnya, jadi mau ga mau saya harus peras otak buat bikin silabus singkat materi pengajaran. Alkisah setelah melalui “undangan” resmi, akhirnya berkumpullah beberapa orang mulai dari mahasiswa, kelompok tani dan tukang ojek. Hmm..sebuah tantangan unik. Akhirnya saya bagi kedalam 2 tim, yang ingin konsen ke desain atau ke ilustrasi. Untugnya ada 2 orang yang telah belajar terlebih dulu menguasai CorelDraw dan Photoshop, jadi sangat membantu. Antusiasme nya?...Luar Biasa bro!
Day 18 – Idul Adha (Kolesterol Day)
(Curup) 20 Desember 2007
Idul Adha tiba!Yap, hari raya kurban yang juga populer dengan sebutan lebaran haji ini harus saya lalui di Curup. Sedih, surprise dan segalanya jadi satu..blm lagi berita dari duet Ata-Jino yang katanya hari ini mengungsi ke Bukittinggi karna ada kabar tsunami tanggal 23 Desember nanti. Hmm..semoga hari-hari terakhir residen disini bisa dilalui tanpa kehilangan semangat karena itulah aset yang saya rasa paling berharga saat ini, disini. Doakan...
Day 16 – Sanggar Bakti TU
(Curup) 18 Desember 2007
Kembali lagi ke Talang Ulu. Yap, tempat yang jaraknya sekitar 5 km ini harus saya datangi lagi karena kebutuhan akan masukan yang lebih aktual. Target saya hari ini adalah Sanggar Bakti yang berlokasi di depan MIM 14 Tl. Ulu (masih ingat??). Ngobrol dengan pimpinan sanggar selama hampir 1 jam lumayan memberi masukan baru. Anehnya banyak pandangan lain dari beliau tetang pengetauan lokal yang saya dapat selama ini. Wah...belum lagi ketidaktahuan beliau akan beberapa kearifan lokal yang menurut teman-teman relawan sangat popuer disini..Hmm!!
Day 12-15 –Literatur Lokal
(Curup) Desember 2007
Saya baru menyadari keluhan P’fahmi tentang sedikit (baca : tak adanya) literatur lokal tentang budaya visal lokal. Beberapa hari ini saya coba memburu melalui perpustakaan daerah, toko buku, sekolah dan lainnya..hasilya, NIHIL besar!! Kalaupun ada yang berbau lokal mungkin hanya berhubungan dengan laporan keuangan, upacara pernikahan lokal dan lainnya...Hmm!! Mungkin kedepan kita harus ”menyisakan” pikiran dan waktu sekedar untuk mendokumentasikan karakter visual lokal yang ada di tempat kita masing-masing agar masalah semacam ini tidak dialamai oleh generasi selanjutnya....
Day 10-12 – Rest!!
(Curup) Desember 2007
ART DIRECTION Desain Visual, Media dkk-nya
Ohya, pakabar saudara-saudara desainer se-residenku?? Sudah “berlari”sejauh apakah kalian...bagi contekan euy,hehe..!!
(Curup) Selasa, 11 Desember 2007
Akibat jadwal ulangan disekolah yang tak terperhitungkan oleh kami serta kesibukan pribadi para volunteer, hari ini jadwal kunjungan ke sekolah di Talang Ulu dan Talang Rimbo kami batalkan.
Agenda hari ini saya isi untuk mempelajari tipografi huruf asli suku Rejang disini. Masyarakat rejang menyebutnya dengan huruf KAGANGA. Namun setelah menjadi tulisan akan disebut tulisan rencong. Anatomi dan karakter huruf Kaganga sangat khas dan berorientasi pada garis tegak vertikal, senuansa dengan sifat & karakter orang sini. Sebenarnya, kegiatan ini mengigatkan saya pada masa sekolah dulu dimana saya harus belajar muatan lokal tentang huruf Lampung yang bernama Kaganga juga. Bedanya huruf Rejang memiliki jumlah “keluarga” yang lebih kompleks. Awalnya kaku untuk menulis kata demi kata. Namun mejadi sungguh menarik apabila terus dilakukan...Dibantu beberapa ABG yang datang ke kamp untuk sharing tetag desain, kegiatan ini jadi cukup mengasyikan.
Hmm, lagi lagi hari ini saya kembali dihadapkan pada pengalaman baru.
Sabtu, 08 Desember 2007
JOURNAL Media Design Residency - 2
Day 8 – Back To School
(Lubuk Kembang - Rimbo Recap) Senin, 10 Desember 2007
Ditemani para volunteer (Dedi & Irul) serta Ibu Yuni yang setia memeriahkan pagi kami dengan sajian kopi hitamnya, senin di gerbang minggu ke-2 ini saya dan Fadly meluncur ke Lubuk Kembang dan Rimbo Recap.
Di Lubuk Kembang kami mengunjungi MIM 12 yang berlokasi ditengah sawah dan aktifitasnya sering terganggu oleh banjir air dari sawah. Kedatangan kami disambut oleh para guru dan kepala sekolah. Tak terasa “interview” kami telah memakan ruang 30 menit.
Perjalanan dilanjutkan ke Rimbo Recap yang membutuhkan waktu pacu 20 menit diatas kendaraan motor. Disini kami juga mendatangi sebuah sekolah yang bernama SD Muh 5 Rimbo Recap. Sekolah ini jauh lebih “beruntung” dibanding sekolah-sekolah yang pernah kami kunjungi sebelumnya. Setidaknya secara fisik. Guru-guru disini pun terlihat lebih moderat.
Hari ini membawa sensasi tersendiri bagi saya. Pertama, saya kembali tersadar tentang jomplangnya strata fasilitas pendidikan di propinsi ini dengan yang ada di pulau jawa. Kedua, kunjungan kesekolah seolah menggugah kenangan akan masa sekolah.
Day 7– Go To Suban Ayam Community!
(Suban Ayam) Minggu, 9 Desember 2007
Hari ini kegiatan diarahkan pada kunjungan ke komunitas dan “sesepuh” Sb. Ayam. Nama Suban Ayam berasal dari nama tempat seperti waduk kecil yang dulunya banyak dihuni oleh ayam hutan. Sampai sekarang tempat tersebut masih ada, meski secara fisik dan fungsional sudah amat berubah, begitu ungkap Mis Yanti salah seorang volunteer yang aktif di kawasan ini.
Yang jelas kunjungan kami disini cukup banyak mendapatkan masukan baru terutama ungkapan lokal ketika menghadapi gempa bumi : HIDUP ANAK ADAM!! Begitu kata mereka. Ungkapan yang berasal dari legenda bahwa gempa bumi disebabkan oleh adanya naga yang menggeliat di perut bumi sehingga anak manusia harus diselamatkan dengan menenangkan naga tersebut. Sebuah penemuan fenomenal yag kai dapat dari masyarakat dan diperkuat oleh Pak Surya sesepuh disini.
Hari ini kami pulang bak membawa sebuah “kemenangan”. Malamnya, sesi ngobrol seputar desain dengan teman-teman disini jadi jadwal selanjutnya.
Day 6 – Artwork Production!
(Curup) Sabtu, 8 Desember 2007
Rencana berkunjung ke MIM 12 Lubuk Kembang hari ini gagal (ditunda menjadi hari senin) karena Ibu Yuni sakit dan cuaca cukup buruk. Akhirnya rencana hari ini dialihkan pada trial pembuatan artwork. U can see..
Kolase sederhana diatas lebih pada penggabungan beberapa elemen familiar di Rejang Lebong sejauh yang kami perhatikan sampai saat ini. Mulai dari penggunaan seng sebagai mayoritas atap bangunan, warna-warna cat pada bangunan yang secara konsisten juga muncul dan ungkapan visual ekspresi serta atribut fashion anak-anak.
Ohya, ada sketsa dari Fadly juga..ruma khas Bengkulu dan gambaran anak-anak MIM 10 Kr. Anyar yag mayoritas mengidolai Spongebob sebagai tokoh superhero mereka.
Sketsa Fadly
Day 5 – Holiday in Office
(Curup) Jumat, 7 Desember 2007
Hari ke-5 di Curup Bengkulu saya habiskan untuk memulihkan stamina sembari menginventori data dan foto yang saya dapatkan beberapa hari ini. Badan nampaknya mulai protes meminta jatah liburnya. Ada rencana posting nanti malam.
Rabu, 05 Desember 2007
JOURNAL Media Design Residency - 1
Day 4 – Bukit Kaba
(Sumber Urip) Kamis, 6 Desember 2007
Lagi-lagi harian pagi di disini memberitakan adanya penampakan-penampakkan aneh (mahluk halus) yang dihubungkan dengan peristiwa 23 Desember nanti. Seperti adanya daun salam yang memiliki kaki 2 di kanan+ 3 kiri dan bisa berjalan serta penampakkan lainnya.
Hari ini tim kami & teman2 CDASC (Ibu Yuni, Irul, Bang Jack, Dedi, Muksal etc.) naik ke Bukit Kaba. Sebelum melakukan pendakian kami singgah dulu di kantor Vulkanologi untuk ngobrol dan mencari tahu lebih informasi mengenai bukit kaba. Setelah itu pendakian dilakukan dan memakan waktu sekitar 2 jam lebih (sungguh melelahkan..). Cuaca hujan dan angin sangat mempengaruhi stamina dan medan perjalanan yang kami lalui.
Setelah mengunjungi beberapa puncak dan kawah (anatomi bukit ini sungguh berliku!!) ditengah badai akhirnya kami sampai di tangga 1000 (padahal jumlahnya hanya sekitar 300an buah..). Karena hari sudah mulai petang, kami memutuska ntuk turun melalui jalan setapak yang berjarak sekitar 10 km dari pos 1. (gbr Bukit Kaba)
Day 3 – Koran Pagi/Karang Anyar
(Curup - Karang Anyar - Bengkulu) Rabu, 5 Desember 2007
Harian pagi “Warta Curup” memberitakan kenaikan harga sembako dan penuhnya gudang pegadaian akibat jumlah orang yan menggadaikan barangnya terkait isu bencana tgl 23 Desember nanti. Transaksi pegadaian bahkan mencapai 3,6 milyar di awal bulan ini, merupakan rekor tertinggi sebuah tingkat transaksi di Bengkulu. Mayoritas barag yang digadaikan adalah perhiasan yang mencapai 70 % sisanya benda elektronik, kendaraan bermotor dan lainnya.
Siang ini saya dan Fadly dengan diantar oleh Ibu Yuni dan Irul menuju desa Karang Anyar. Tujuan kami adalah sekolah dasar MIM 10 Karang Anyar dan Komunitas Karang Anyar. Dengan mengendarai sepeda motor perjalanan teryata hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit dari CDASC. Sampai di MIM 10 Karang Anyar kami disambut oleh beberapa guru antaralain ibu Nurlela dan Eli. Setelah berbincang beberapa saat, kami meminta untuk ditemukan dengan beberapa murid sekolah tersebut untuk mengetahui karakteristik mereka ataralain lewat beberapa sample sajian gambar yang kami bawa. Sungguh antusias...!!yang menarik ada seorang siswi bernama Sherly yang memiliki fisik seperti suku albino.
Setelah selesai, perjalanan kami lanjutkan ke komunitas Karang Anyar yang berjarak sekitar 2 km dari MIM 10. Disana kembali kami bertemu Bang Jack dan pimpinan komunitas Joni.
Ohya..Paski hari pulang ke Lampung mengurus perihal rencana pertunangannya!!
Day 2 – Schedule!!
(Curup - Bengkulu) Selasa, 4 Desember 2007
Selasa pagi ini saya bangun pukul 8 pagi akibat kelelahan yang cukup hebat karena perjalanan. Seorang teman CDASC yan bernama Irul mengajak saya beralan-jalan ke pasar Curup yang berjarak sekitar 1 km dari camp. Beberapa pertemuan saya lakukan dengan beberapa anggota CDASC lain yang berprofesi sebagai pedagang. Informasi dasar banyak saya dapatkan berkaitan dengan culture masyarakat, isu yang sedang menghangat (tentang ramalan gempa hebat tgl 25 Desember di kota Bengkulu dan kekhawatiranya..) dan nama-nama tempat sebagai referensi awal tim. Setidaknya lumayan untuk menambah daftar list kunjungan saya ke Bengkulu.
Jam 12 siang saya kembal ke camp untuk menyiapkan materi yang akan dibicarakan sore ini. Tepat pukul 16.00 wib beberapa anggota CDASC lain datang seperti Bang Jack (guru) dan Ibu Yuni(guru) . Hari ini mereka sengaja datang untuk “berkenalan”, mendengarkan presentasi ihkwal kedatangan kami dan pengaturan jadwal bersama kegiatan kami. Untungnya, di bulan Desember ini CDASC Rejang Lebong sedang kosong kegiatan sehingga proses penyusunan jadwal cukup mudah untuk dilakukan. Setelah menghabiskan waktu sekitar 1,5 jam akhinya jadwal kegiatan dan target lokasi kunjungan selesai disusun.
Schedule
Day 1 - Perjalanan
(Bdg - Jkt - Bengkulu - Curup) Senin, 3 Desember 2007
Perjalanan dimulai pagi jam 9.30 wib dari BSM Bandung. Akibat mengalami keterlambatan keberangkatan, saya dan fadly sampai di Jakarta pkl 1 siang. Masalah keterlambatan juga terjadi karena pesawat Lion Air yang mengangkut saya & Fadly telat datang sekitar 70 menit dari Pangkal Pinang!!
Setelah dihadang cuaca yang tak bersahabat di perjalanan (yang membuat saya hampir jetlag..ha5), hujan deras menyambut kami di bandara Fatmawati Bengkulu. Untung saja masih angkot yang mengantarkan kami sampai Pasar Panorama dibawah guyuran hujan yang berjarak sekitar 8 km dari bandara. Keberuntungan kembali terjadi saat kami masih mendapati mobil terakhir ke kota Curup, tujuan kami. Padahal saat itu waktu menunjukkan jam 6 sore yang menurut Paski (kortim CDASC Bengkulu) amat jarang bisa ditemui mobil ke Curup. Konsekuensinya kami harus berdesak desakan dengan penumpang selama hampir 3,5 jam.
Menempuh perjalanan selama 89 km melewati perbukitan dan jalan yang berkelok akhirnya kami sampai di Pasar Curup (Jl. Merdeka). Dari situ kami berjalan ke arah mesjid Al Jihad tempat yang dijanjikan untuk bertemu tim. Unikya, mesjid ini “menyatu” dengan kantor radio Jihad FM yang dipakai pemuda Muhammadiyah untuk menyiarkan programnya.
Masjid al-Jihad